Minggu, 25 November 2012

Efisiensi Pasar Modal & Implikasinya (BI-01-SS-12)

Efisiensi pasar merupakan salah satu topik mendasar yang perlu kita renungi karena berkaitan langsung dengan relevan atau tidaknya kegiatan untuk berusaha memprediksi arah harga (timing).
Sebagian besar kalangan akademisi berkeyakinan bahwa pasar saham merupakan pasar yang efisien. Suatu pasar dikatakan efisien apabila harga barang-barang yang dijual telah menunjukan semua informasi yang ada sehingga tidak terbias (not biased) menjadi terlalu murah atau terlalu mahal. Perubahan harga di masa mendatang hanya tergantung dari datangnya informasi baru di masa mendatang yang tidak diketahui sebelumnya. Perubahan harga terjadi dengan sangat cepat sehingga tidak memungkinkan untuk dieksploitasi. Karena informasi baru datangnya tidak bisa diduga, maka perubahan harga pun tidak bisa diduga alias random.

Di dalam suatu pasar yang efisien, tidak mungkin seseorang untuk secara konsisten mengalahkan performa pasar dengan memakai informasi yang telah diketahui pasar, kecuali dengan mendapatkan keberuntungan (luck). Dalam setiap periode, kira-kira setengah investor akan mendapatkan hasil lebih baik dari pasar dan setengah lagi akan mendapatkan hasil yang lebih jelek hanya karena keberuntungan/kesialan.
Teori pasar yang efisien tergantung pada asumsi bahwa semua pelaku pasar mengolah informasi secara rasional dan secara rata-rata informasi yang dimiliki semua pelaku pasar adalah benar (meskipun tak seorang pemainpun memiliki semua informasi yang benar: misal sebagian memiliki informasi yang bagus-bagus sebagian lagi memiliki informasi yang jelek-jelek tentang suatu perusahaan). Pasar yang efisien juga memerlukan sekelompok pemain yang dengan cepat akan meng-arbitrage bila kemungkinan arbitrage (keuntungan tanpa resiko) muncul.
Biasanya hipotesa tentang efisiensi pasar dibagi menjadi 3 bagian:
  1. weak form: menyatakan bahwa semua informasi berkaitan dengan harga-harga, transaksi volume, atau informasi pasar modal lainnya di masa lampau tidak ada gunanya. Bila ini benar, maka segala bentuk Teknikal Analisis tidak berguna sama sekali.
  2. semi-strong form: menyatakan bahwa semua informasi yang sudah diketahui publik (baik itu informasi dari pasar modal seperti harga-harga di masa lampau maupun informasi fundamental lainnya seperti laporan keuangan) tidak berguna. Informasi dari segi fundamental yang baru datang akan langsung terlihat di harga sehingga tidak bisa dieksploitasi. Bila hal ini benar, maka semua bentuk Teknikal Analisis dan Fundamental Analisis tidak bisa memberikan nilai tambah.
  3. strong form: menyatakan bahwa semua informasi yang ada baik itu publik atau privat (insider information misalnya) sudah terlihat di harga saham sehingga tidak lagi bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar