A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
1. Latar Belakang Masalah
Tujuan penting dibangunnya suatu perusahaan adalah untuk
meningkatkan
kesejahteraan para pemangku kepentingan (stakeholders)
termasuk
para pemegang saham (Brigham & Houston, 2001).Dalam mencapai
tujuan
ini, perusahaan harus memiliki tata kelola yang baik.Tata kelola
dikatakan
baik bila memenuhi prinsip-prinsip fairness, transparency,
accountability,
dan responsibility(Kusumastuti,
Supatmi, & Perdana,
2006).Prinsip-prinsip
tersebut merupakan prinsip-prinsip dasar Good
Corporate
Governance (GCG)
(Djalil, 2000).GCG merupakan konsep di mana
perusahaan
memiliki tata kelola yang baik sehingga dapat mensejahterakan
atau
mencapai tujuan bersama stakeholdernya (Hidayah, 2008).
Stakeholder
perusahaan adalah semua yang berkepentingan
secara
langsung
atau tidak langsung dengan perusahaan, seperti pemegang saham,
kreditur,
supplier, asosiasi bisnis, karyawan, pemerintah, masyarakat luas, dan
customer
(Grey at all dalam Ayu Septi Anggraeni,
2011).Pemegang saham
adalah
pemberi modal perusahaan, sehingga perusahaan wajib
mempertanggungjawabkan
kinerjanya secara langsung.Fokus pemegang saham
perusahaan
adalah pada kinerja keuangan perusahaan.Sehingga menjadi fokus
bagi
perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangan sustainable.Kinerja
keuangan
menjadi tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan bagi para
pemegang
sahamnya.
Secara
luas untuk mencapai peningkatan kinerja perusahaan yang
sustainable
adalah dengan menggunakan GCG(Khomsiyah,
2003).Bukti
empiris
bahwa penerapan GCG dapat meningkatkan kinerja perusahaan antara
lain
penelitian (1)Winda Putri (2006) yang berjudul “Analisis Pengaruh
Corporate
Governance dan Jumlah Komisaris Terhadap Kinerja Perusahaan”
yang
meneliti perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ menunjukkan
corporate
governance secara
statistik mempengaruhi kinerja perusahaan; (2)
Yudha
Pranata (2007) yang berjudul “Pengaruh Penerapan Corporate
Governance
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan” yang meneliti
perusahaan
go public di BEJ yang termasuk dalam kelompok sepuluh besar
perusahaan
berdasarkan indeks GCG menunjukkan bahwa penerapan GCG
secara
signifikan dapat meningkatkan return on equity, net profit margin,
Tobin’s Q.
B. VARIABEL PENELITIAN DAN UKURANNYA
1. Populasi
dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang
berpartisipasi
dalam penilaian CGPI. Sampel penelitian diambil atas dasar
purposive
sampling dengan kriteria (1)
perusahaan yang masuk dalam
pemeringkatan
sepuluh besar corporate governance yang dilakukan oleh
Indonesian
Institute for Corporate Governance, (2) perusahaan yang
mendapatkan
penghargaan “The Most Trusted Company”, dan (3) CGPI naik
setiap
tahunnya. Dari kriteria tersebut, sampel yang diambil dalam penelitian
ini
adalah PT. Telekomunikasi Indonesia.
2. Jenis
dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder.Penelitian
ini menggunakan data sebagai berikut : (1) annual report
tahun
2005-2010, dan (2) data tentang indeks penerapan corporate governance
dari
IICG tahun 2005-2010. Data diperoleh dari laporan CGPI oleh IICG dan
annual
report PT. Telekomunikasi
Indonesia tahun 2005-2010.
3. Pengukuran
Variabel
1. Kinerja
keuangan perusahaan diukur menggunakan Return Of Equity
(ROE)
dan Return of Asset (ROA).
Pengukuran
ROE dan ROA dihitung dari laporan keuangan PT.
Telekomunikasi
Indonesia Tbk tahun 2005-2010.
2. Penerapan
corporate governance, menggunakan hasil riset The Indonesian
Institute
for Corporate Governance (IICG)
pada tahun 2005-2010 yang
berupaCorporate
Governance Perception Index (CGPI).
4. Metode
Analisis Data
1. Analisis deskriptif
2. Pengujian hipotetsis.
Metode
yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah statistik regresi
linier.Regresi
linier digunakan sebagai model prediksi terhadap hubungan satu
variable
dependent (kinerja keuangan)
dengan satu variable independent (GCG).
Untuk
mengujui hipotesis digunakan model persamaan sebagai berikut:
Y = β +
αX
Keterangan:
Y = variable
dependent, dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan.
β =
Konstanta
α =
Koefisien variable independent
X = Variabel independent, dalam
penilitian ini adalah GCG dari CGPI.
5. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis
dilakukan dengan menggunakan model regresi. Hasil
regresi
menunjukkan besarnya R2 sebesar 0,208 hal ini berarti sebesar 20,8%
variasi kinerja
keuangan dijelaskan oleh variasi variabel GCG,dan sebesar
79,8% dijelaskan
oleh variabel lain.
Dari uji t dapat
dilihat bahwa, tingkat signifikansi GCG sebesar 0,364
yang berarti
tingkat signifikansinya di atas 5%.Hal ini berarti bahwa penerapan
GCG yang diukur
melalui CGPI tidak mempengaruhi kinerja
keuangan.Sehingga
hipotesis ditolak.Hal ini serupa dengan penelitian Dita
Paradita yang
meneliti pengaruh GCG terhadap kinerja keuangan pada
perusahaan yang
termasuk kelompok sepuluh besar menurut CGPI (2009)
menghasilkan
kesimpulan bahwa GCG tidak memiliki pengaruh terhadap
kinerja
keuangan. Penelitian Lusiyana Devita Meythi (2011) yang meneliti
pengaruh
penerapan Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja
keuangan
perusahaan: studi empirik pada perusahaan go public yang termasuk
kelompok sepuluh
besar menurut Corporate Governance Perception Index
(CGPI) di bursa
efek Indonesia juga menghasilkan kesimpulan bahwa GCG
tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
C. HASIL PENELITIAN
GCG
berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan PT. Telekomunikasi
Indonesia. Dari uji t dapat dilihat bahwa, tingkat signifikansi GCG sebesar
0,364
yang
berarti tingkat signifikansinya di atas 5%.Hal ini berarti bahwa penerapan
GCG
yang diukur melalui CGPI tidak mempengaruhi kinerja
keuangan.Sehingga
hipotesis ditolak.Hal ini serupa dengan penelitian Dita
Paradita
yang meneliti pengaruh GCG terhadap kinerja keuangan pada
perusahaan
yang termasuk kelompok sepuluh besar menurut CGPI (2009)
menghasilkan
kesimpulan bahwa GCG tidak memiliki pengaruh terhadap
kinerja
keuangan. Penelitian Lusiyana Devita Meythi (2011) yang meneliti
pengaruh
penerapan Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja
keuangan
perusahaan: studi empirik pada perusahaan go public yang termasuk
kelompok
sepuluh besar menurut Corporate Governance Perception Index
(CGPI)
di bursa efek Indonesia juga menghasilkan kesimpulan bahwa GCG
tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
D. PENDAPAT / SARAN
Pendapat saya sebagai pembaca dari jurnal
penelitian ini adalah :
1.
Penelitian
ini menggunakan model regresi agar dapat diketahui tingkat signifikansi
terhadap kinerja keuangan perusahaan.
2.
Untuk
memperoleh hasil penelitian yang baik maka disarankan untuk menggunakan lebih
dari satu perusahaan dengan rentang waktu yang panjang agar diketahui perubahan
kinerja keuangan setiap periodenya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar